fbpx

Pengantar Founder

Yayasan Sinergi Kreatif Inovasi (SKI Foundation) lembaga nirlaba yang bertujuan untuk memberikan edukasi dan pemberdayaan dalam rangka pengembangan kapasitas SDM dan pengembangan bisnis bagi Pelaku UMKM dan Pebisnis Pemula (Startup) di Indonesia secara mandiri dan berkelanjutan.

Tantang dan permasalahan saat SKI Foundation berdiri yang menjadi fokus perhatian saat dampak pandemi adalah meningkatkan angka pengangguran dan dampak ekonomi bagi Pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).  Kedua hal tersebut menjadi fokus utama SKI Foundation pada tahap awal bergerak dan bertumbuh serta berkontribusi.   Permasalahan Pertama, Pengangguran meningkat karena kesempatan kerja yang hilang dan/atau berkurang dan/atau terbatas karena adanya bonus demografi dan dampak krisis ekonomi yang diperburuk oleh dampak pandemi covid-19 yang tak berkesudahan.  Dampak ini terlihat, banyaknya angka pengguran di usia lulusan SMP dan SMA/SMK dan rendahnya penyerapan tenaga kerja di angkatan kerja lulusan kuliah.  Sehingga membutuhkan solusi untuk penciptaan kesempatan kerja bagi pencari kerja (job seeker) melalui peningkatan kapasitas (skills upgrading) dan/atau beralih menjadi pengusaha pemula (job creator) agar mampu mengurangi angka pengangguran dan membuka kesempatan kerja yang lebih luas.

Permasalahan Kedua, banyak pelaku bisnis yang harus berjuang sendirian ketika dampak pandemi hadir membelenggu upaya pemasaran karena pemberlakukan PPKM guna menghindari resiko kesehatan mayarakat.   Tidak sedikit pelaku usaha yang tutup operasi, beralih profesi dan atau tidak bisa berbuat apa-apa karena keteberbatasan sumber daya.  Hal yang paling dirasakan adalah ketidaksiapan bersaing dan memasarkan produk di tengah era digital (migrasi sistem pemasaran dari onfline ke online) dan kompetisi bisnis karena Pelaku UMKM umumnya bergerak secara konvensional dalam merintis dan membangun bisnis.  Disisi lain, aspek pembiayaan dan pengelolaan keuangan bisnis yang belum baik atau tidak sehat, sehingga kesinambungan usaha (cash flow) berhenti karena kehabisan modal kerja.  Aspek lain yang tidak kalah penting adalah kesiapan membangun tim bisnis yang mandiri dan kompetitif sesuai pertumbuhan usaha, sehingga pengelola bisnis tidak tergantung kepada owner yang harus serba bisa.  Aspek teknologi (inovasi baru) juga membutuhkan proses pembelajaran dan harus konsisten agar produk dan layanan mampu bersaing dari kompetitor.  Satu hal lagi, kemitraan bisnis juga menentukan keberlangsungan bisnis baik dari kemitraan suply bahan baku (suplier), kemitraan produksi (subkon/maklon), kemitraan pemasaran (buyer), dan kemitraan pembiayaan (investor).   Kesemua hal tersebut masih melingkupi permasalahan umumnya Pelaku UMKM dan atau Pebisnis Pemula (Startup).

SKI Foundation lahir karena panggilan hati para Faounder yang sudah belajar menggeluti bisnis dan pengalaman sebagai profesional puluhan tahun untuk berkontribusi membantu solusi bagi Pelaku UMKM dan Pebisnis Pemula (Startup) dalam melakukan riset dan pengembangan, merencanakan bisnsi, mengorganisasikan tim bisnis, menjalankan bisnis (manajemen produksi, manajemen pemasaran, manajemen keuangan dan manajemen SDM), serta merencanakan pengembangan bisnis (Scaleup) dan melakukan kemitraan secara sinergis dan strategis.

 

 

SKI Foundation

Ttd

Founder

Visi dan Misi

VISI :

Menjadi Lembaga Edukasi dan Pemberdayaan Lintas Generasi untuk Mewujudkan Indonesia yang Berkarakter, Kompetitif, dan Mandiri.

MISI :

  • Membangun model pendidikan dan pemberdayaan masyarakat yang mampu membangun kemandirian
  • Menyediakan fasilitas pendidikan dan pemberdayaan masyarakat yang mendukung pengembangan SDM Unggul dan berkarakter
  • Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan keterampilan berbasis vokasional dan inklusif
  • Memberikan pendampingan kepada Pelaku UMKM dalam menumbuhkembangkan usaha dan menciptakan lapangan kerja

Nilai Lembaga

Budaya Kerja: Jujur, Disiplin, Inovatif, Kreatif, Bekerja Keras, Cerdas dan Ikhlas, Teamwork, Bersinergi, serta Bertanggungjawab

Etos Kerja: Profesional, Cepat, Cermat, Tepat, Hemat, Bermanfaat dan Bermartabat

Motto: Membangun SDM Unggul & Berkarakter

Tagline: Sinergi Membangun Lintas Generasi

 

Prinsip Organisasi

 

1. Berbasis Inovasi dan Kreatifitas

Prinsip yang paling penting bagi lembaga kami di dalam melakukan pemberdayaan Masyarakat adalah harus berbasis pada inovasi dan kreatifitas. Inovasi dan kreatifitas bisa muncul dari adanya kesadaran individudi dalam masyarakat, muncul sebagai konsekuensi terjaganya kemandirian ekonomi masyarakat atau muncul karena adanya stimulasi dari pihak luar.

2. Gotong Royong

Tradisi masyarakat yang sangat positif ini merupakan kekuatan masyarakat kita di dalam membangun bangsa ini di masa lalu hingga bias bertahan sampai hari ini. Gotong royong telah memunculkan energi positif dan kekuatan kolektif yang bias memberikan kemajuan kepada masyarakat. Di dalam menjalankan program-program kami, kami juga berupaya agar nilai dan semangat gotong royong ini diadopsi dan dijadikan tradisi turun-temurun di dalam komunitas yang kami bina.

3. Partisipatif
Partisipasi sebagai sebuah proses di dalam mengembangkan komunitas atau masyarakat merupakan sebuah keniscayaan agar program yang dilaksanakan dapat diresapi dan direfleksi secara positif oleh masyarakat, sehingga memunculkan rasa kepemilikan terhadap program, tanggungjawab dan tanggung gugat atas pelaksanaan program.

4. Kemitraan
Penyatuan atas berbagai potensi sumberdaya dari berbagai pemangku kepentingan merupakan prinsip kami yang sangat penting di dalam menjalankan program-program kami. Kami meyakini bahwa masing-masing pemangku kepentingan mempunyai keterbatasan di satu sisi, sekaligus memiliki kekuatan pada sisi yang lainnya.

5. Kejujuran/Keterbukaan

Di dalam melakukan program-program pendampingan dan penguatan masyarakat kami berupaya untuk melibatkan berbagai pihak terkait, baik dari pihak swasta, pemerintah maupun pihak lainnya. Namun demikian kami akan tetap menjaga independensi kerja yang kami lakukan. Bekerja secara obyektif dan bersikap kritis merupakan prinsip yang kami pegang kuat.

6. Independen
Salah satu kunci keberhasilan yang juga penting adalah adanya kejujuran dan keterbukaan antar pihak yang berkepentingan dan terlibat di dalam program. Adanya kecurangan dan tidak adanya keterbukaan merupakan pertanda dari ketidakberhasilan suatu program.

Program Kami

Analisis Kebutuhan Program

Didasarkan pada permasalahan dan kebutuhan solusi yang ingin diberikan oleh SKI Foundation

Masalah dan Kebutuhan

Sebuah realitas belajar dari dampak Pandemi Covid-19 telah pola hidup dan memiliki dampak yang multi-dimensi bagi penghidupan manusia, sehingga bonus demografi kontradiktif menciptakan pengangguran.  Salah satu dampak yang meluas adalah belum selesainya persoalan pengangguran bagi angkatan kerja yang terus bertambah (bonus demografi), banyak UMKM (penopang ekomomi Indonesia) yang gulung tikar atau layu sebelum berkembang, sehingga telah menimbulkan dampak sosial-ekonomi yang membuat ancaman multi-krisis berkepanjangan.

Intervensi dan Keberpihakan

Sebuah realitas lainnya, banyak program pendidikan/ pemberdayaan masyarakat/pelaku UMKM hanya sebatas menambah pengetahuan, jarang yang mau mengurus perubahan perilaku dan mendidik mereka menjadi terampil untuk bekerja/berusaha sehingga bisa menemukan solusi dan mandiri. Pendampingan secara berkelanjutan menjadi solusi atas masalah tersebut, dimana proses pembelajaran dilakukan secara berkelanjutan (long life education) melalui coaching, konsultasi, mentoring dan terapi dan membangun jejaring

Pembelajaran Inklusif dan Memberikan Solusi

Sebuah realitas berikutnya, dimana model pembelajaran untuk menyelesaikan solusi dampak sosia-ekonomi masih belum terintegrasi memberikan solusi dan manfaat langsung, sehingga hasilnya sulit diwujudkan dan memberikan solusi bagi peserta didik (target group program). Pembelajar berbasis vokasional dan inklusif akan membantu menyelesaian masalah pengangguran dan beban pelaku UMKM yang harus berjuang menuju kemandirian

Kolaborasi dan Keberlanjutan

Sebuah realitas berikutnya, dimana model pembelajaran untuk menyelesaikan solusi dampak sosia-ekonomi masih belum terintegrasi memberikan solusi dan manfaat langsung, sehingga hasilnya sulit diwujudkan dan memberikan solusi bagi peserta didik (target group program). Pembelajar berbasis vokasional dan inklusif akan membantu menyelesaian masalah pengangguran dan beban pelaku UMKM yang harus berjuang menuju kemandirian

Action Plan Kami Memulai Kontribusi

Membangun model pendidikan dan pemberdayaan masyarakat yang mampu membangun kemandirian, melalui:

  • Pelaksanaan kajian dan pengembangan model pendidikan dan pemberdayaan masyarakat
  • Penyelenggaran sharing/edukasi model alternatif pengembangan pemberdayaan masyarakat

Menyediakan fasilitas pendidikan dan pemberdayaan masyarakat yang mendukung pengembangan SDM Unggul dan berkarakter, melalui:

  • Membangun fasilitas edukasi masyarakat: co-working space, workshop, tempat pelatihan.
  • Membangun sarana pendidikan Pendidikan Luar Sekolah (Vokasional Skills)

Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan keterampilan berbasis vokasional dan inklusif, melalui:

  • Penyelenggaraan Edukasi/ Sharing: seminar dan publikasi
  • Program Learning Center (vocotional skills, kewirausahaan): training, workshop, coaching, mentoring

Memberikan pendampingan kepada Pelaku UMKM dalam menumbuhkembangkan usaha dan menciptakan lapangan kerja, melalui:

  • Pendampingan usaha individu dan kelompok masyarakat
  • Pendampingan lembaga pendidikan/ komunitas

Kami Memulai Kontribusi dengan Program Aksi

Program utama kami di tahap awal adalah mewujudkan mimpi menjadi pengusaha melalui program edupreneur dengan menyediakan media pembelajara yang praktis (e-learning/e-course), program magang bisnis dan program kerjasama dalam rangka pemberdayaan member SKI dan pelaku UMKM di Indonesia.

Tim Kami

Tim kami memiliki keahlian di berbagai bidang. Mereka memiliki spesialisasi yang beragam di sektor industri tertentu seperti pertambangan, minyak dan gas, kehutanan, perkebunan, manufaktur, infrastruktur dan layanan. Maka hal tersebut menjamin kualitas layanan kami dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi kinerja program.

Pendiri:
  • Tarmidi SP
  • Indra Thamrin, S.Kpm, MM

Pembina:

  • Indra Thamrin, S.Kpm, MM
  • Agung Wibowo, SE
  • Isa Fatahillah

Pengurus:

  • Ketua: Tarmidi SP
  • Sekretaris: Anantha Zakaria, SE, MM
  • Bendahara: Andi Agustiadi, MM

Pengawas:

  • Annisa Nurul Koesmarini, SE

Tim Caoch & Mentor Bisnis :

  • Gendro Salim à Master Business Coach
  • Tarmidi, SP à Stakeholder Mapping dan Kemitraan Bisnis
  • Indra Thamrin, S.KPm, MM à Pemasaran & Digital Marekting
  • Anantha Zakaria, SE, MM à Manajemen Keuangan
  • Erik Wahyudono, SE à Manejemen Operasional Bisnis
  • Chairani Putri Dewi, B.Sc, M.Si à Training dan Konsultasi Bisnis
  • Laras Widyaputri, SE à Riset Marketing dan Pengembangan Bisnis
Scroll to Top